Cerita film berlanjut,di tengah jalanan kurang seratus meter dari
rumah Jarwo,di kanan kiri terlihat tanaman sawit dan karet yang masih
kecil,kalau sekarang sudah panen,sebuah mobil berhenti depan jembatan
rusak,Ani keluar mobil memakai kebaya putih,dipadu jarit,di permanis
kerudung putih,dia berlari,ayahnya mengejarnya
,"ani,dengarkan ayah,jarwo pria yang pantas untukmu,dia
berpendidikan,dari keluarga baik baik!,"
,"pokoknya ani tak mau menikah dengan mas jarwo,titik!,"
,"an,kamu jangan menuduh jarwo laki laki yang tidak bisa setia,dia itu
seorang guru wajar kalau dia membonceng muridnya,cobalah mengenalnya
dulu,setelah kau tahu pribadinya,percayalah sayang,cinta itu akan
datang,"ucap pria itu lembut.
Ani terdiam,otaknya seperti berpikir
,"jadi menurutlah ayah,kita akan kerumah mas jarwo,"
,"tidak yah!,"ani bisa berkompromi cinta,asal bukan dengan laki laki
seperti mas jarwo!,"bonceng sana bonceng sini,nggak cocok jadi guru
pantesnya pengojek,pokoknya sepet mataku melihatnya,"ucap Ani mencibir
mulai menangis
,"mewek lagi,mewek lagi!,"
tiba tiba Ani berlari pergi tanpa memperhatikan jalan
,"brakk!,"
kepala Ani menabrak tiang listrik,dia jatuh berlumuran darah,ayahnya
buru buru membopong Ani menuju mobilnya,mobil itu meninggalkan jalan
menuju rumahnya dan membawa Ani meninggalkannya,hingga Jarwo tak
pernah tahu akan di jodohkan dengan Ani.
Muka Jarwo merah padam seperti kepiting rebus melihat dirinya di tolak
mentah mentah Ani,apalagi orang di sekitarnya pada celometan
,"dik ani daripada bibir merahmu mencium tiang listrik lebih baik
mencium bibirnya mas jarwo,lebih lembut sama lebih sedap!,"
,"dasar perempuan kurang ajar,menuduh laki laki seenak perutnya!,"
dengan hati membara,Jarwo melirik Ani meninggalkan tempat ini dengan
muka menahan malu.
sekarang saatnya penonton,menonton video klip antara Jarwo dan Ani.
Terlihat foto foto masa muda Jarwo waktu masih menjadi guru
honorer,juga foto Ani yang memakai pakaian ketat,mengekspos tubuh
padat berisinya berbeda dengan sekarang,dia lebih suka memakai pakaian
longgar.
di iringi soundtrack lagu malasiya yang pernah hit tahun 2000-an
berjudul Rindiani
Vokal:Slam
Ciptaan:Irwan GS/My Adis
Pernahkah aku sakiti hatimu ataukah prasangka menduakan cintaku..oh..kekasih.
Semua tiada ku lakukan tapi mengapa engkau tak pernah peduli.
Mungkinkah ini semua kan terjadi padaku yang selalu menyayangi dirimu
setulus hati.
Biarlah rela aku menahan demi keutuhan cinta kita berdua.
Rindiani bunga hati sayang,maafkanlah kira ku bersalah.
Ku harapkan sucinya cintamu kepadaku.
Ku harapkan hatimu hanya untuk diriku.
Melihat tubuh padat berisinya Rindiani,Jarwo marah di campur rasa yang
tidak bisa di jelaskan,tubuh indah itu mengirimkan sinyal sinyal
syahwat ke kejantanannya dengan frekwensi lebih dahsyat di bandingkan
almarhum istrinya.
,"tidaak!,"aku tak boleh jatuh cinta pada wanita yang menghina harga
diriku depan orang banyak!,"teriakku dalam hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar