TRANSLATE

Selasa, 03 September 2013

Kesurupan Cinta bag 20(Teratai 3 Hati).

,"sialan..jangan sekarang!."
desisnya.
Kakinya masih berusaha di gerakkan,dia melambai lambai tangannya dengan panik.
,"ayo..!,"ya tuhan tolong aku,"kepalanya beberapa kali menoleh ke
lapangan,ada Andini sedang berlari menuju ke arahnya,keputusasaan
mengcengkeramnya.
Tiba tiba tanpa di sadarinya Andini sudah ada di belakangnya,dengan
kekuatan dendam dan kebencian..dia mendorong Prita hingga tubuhnya tak
terkendali,melesat cepat ke arah pohon besar yang berada di
depannya,suara benturan keras bersama hembusan angin lalu angin
mereda,hanya tinggal tubuh Prita dengan darah segar mengalir membasahi
batang kulit pohon besar ini dan baju abu abu putih yang di
kenakannya,tangannya menggegam buku harian bertulis namanya.Sementara
itu Andini memandangnya dengan mata sinis campur bahagia karena tuntas
dendam berkarat yang ada di hatinya.Dan saat tetesan darah mulai
menetesi buku harian itu.Andini menyobeknya dan mengacungkan ke atas
membuat air hujan mengguyur darah di atas buku harian itu hingga
kembali putih bersih!."
tiba tiba tubuh Ara tersedot kembali pada pusaran cahaya,kini dia
berada di depan kamar kecil paling ujung tetap dalam kegelapan malam.
Pintu kamar mandi terbuka,di depan bak mandi Andini menangis dengan
sebuah buku harian terbuka.punggungnya terguncang guncang,tiba tiba
Andini terdiam,melekatkan tatapannya pada cermin,ada Arman di
sana..tangannya menggegam sesuatu.
,"pembunuh..kau membunuh prita!."teriak cowok itu,Andini
berbalik,mundur ke belakang,air matanya meleleh
,"kamu jahat..kau pikir aku tidak tahu perbuatanmu,aku di sana,tapi
terlalu jauh hingga aku tak sanggup mencegahnya!."seru cowok itu yang
ketika semakin mendekat, wajahnya ternyata berlumuran darah.
Andini mundur selangkah lagi ke belakang
,"aku menciuminya dan meminta,"prita..jangan mati!."aku seharusnya
menikahinya,"desisnya lirih ,tiba tiba tersungging senyum di wajahnya
membuat Andini ketakutan.
Tiba tiba dia mengayunkan kaca spion yang di pegangnya ke kepala
Andini,darah mengucur dari lukanya.Ara tak kuasa mencegah..Arman
mendorong Andini ke bak mandi tersebut,memegang kepalanya agar tidak
dapat muncul lagi untuk menghirup udara,untuk beberapa detik.. kepala
Andini masih bergerak,lalu diam untuk selamanya dengan kepala berambut
yang mengambang di antara air bercampur merah darah.
Dan kali ini dia memberanikan membuka mata saat ketiga kalinya cahaya
yang menyilaukan pupil matanya itu menyeretnya,tubuhnya lemas,dia
berada kembali di depan kamar kecil dengan pemandangan yang berbeda
karena kini kamar kecilnya sudah berjumlah 5 buah bukan 3 buah seperti
dulu dan tetap kamar kecil itu jadi yang paling ujung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar