Kesaksian dari salah satu perawat laki laki yang mendapat giliran
tugas jaga malam di Rumah Sakit Umum Daerah semarang
saat itu sekitar jam 11 malam,mas Ryan(sebut saja namanya
begitu),biasanya keliling dari kamar ke kamar pasien untuk cek apakah
pasien dalam kondisi stabil dan membuat laporan untuk di ajukan ke
dokter keesokan harinya,hampir seluruh pasien di kamar lantai 1
tertidur pulas.
Setelah menyelesaikan laporannya untuk pasien di lantai 1,mas Ryan
berjalan menuju lift ke lantai 2 untuk memeriksa pasien di sana.
Dalam perjalanan menuju ke lift,mas Ryan bertemu dengan perawat laki
laki yang sedang mendorong troli makan,perawat tersebut entah kenapa
berjalan pelan sekali,Mas Ryan berusaha mendekati perawat tersebut.
,"wah,lumayan ada temannya,"pikir mas Ryan
,"halo mas,mau kemana?,"kok dorong troli makan?,bukannya jam makan
pasien sudah lewat dari beberapa jam lalu?,"sapa mas Ryan,namun entah
mendengar atau tidak,perawat asing ini hanya mengarahkan pandangan ke
depan,sambil sedikit menyunggingkan senyum dan bergerak melangkah
perlahan sekali.
Berkali kali mas Ryan berusaha mengajak perawat ini bicara,tapi tidak di gubris
,"okelah!!saya duluan,saya buru buru,selamat bertugas,"dengan agak
kesal mas Ryan berkata demikian,saat itu tanpa sengaja mata mas Ryan
melirik ke kaca jendela di ruangan yang mereka lewati,betapa kagetnya
mas Ryan saat menemukan bahwa hanya bayangan dia saja yang terpantul
di kaca tersebut,mas Ryan kaget dan berusaha menutupi kepanikannya
,"kalau setan ini tau bahwa aku menyadari siapa dia sebenarnya,mungkin
aku bisa di cekiknya di sini,"pikir mas Ryan dan dengan gerakan
santai seolah tidak terjadi apa apa,mas Ryan berjalan cepat sambil
berpamitan ke perawat asing tadi.
Mas Ryan ingin lari namun sendi sendi di lututnya terasa ngilu,Mas
Ryan seperti merasakan perawat tadi mengejarnya di belakang,namun tak
punya keberanian menoleh,yang membuatnya semakin merasa takut
adalah,suara roda troli yang semakin lama semakin keras sepertinya
perawat tadi tepat berada dekat di belakang mas Ryan,dengan gugup dan
gemetar berkali kali di memencet tombol lift,setiap kali tombol lift
di pencet,semakin dekat pula suara roda troli makanan itu di
telinganya.
Mas Ryan menghambur ke dalam lift dan langsung memencet tombol naik
saat pintu lift terbuka,dan di saat pintu lift hampir menutup(kurang
lebih masih terbuka 3 cm),mas Ryan berusaha mengintip dari dalam untuk
melihat apakah yang tadi di alaminya nyata atau halusinasi.
Dia langsung tak sadarkan diri saat menemukan sepasang mata besar
namun berjejer ke atas juga sedang mengintip ke dalam.
Keesokan harinya Mas Ryan minta segera di pindah tugaskan dari Rumah Sakit Ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar