TRANSLATE

Rabu, 02 Oktober 2013

Kencan Pertamaku Di Rumah Hantu bag 2(Teratai 3 Hati).

Rana tersenyum sekali lagi pada Ara..Menetralisir rasa
takutnya,entahlah mungkin bersama Rana,Ara tidak takut menghadapi
apapun.
Dia membuka pintu pagar yang besinya sudah keropos,melangkah
mendahului Rana.Membuatnya Cowok ganteng ini tergelak riang.
Kini Ara sudah berada di dalam rumah itu,dia sedang menaiki balkon
bermodal cahaya dari senter yang di sorotkan Rana dari belakang.Tiba
tiba lampu neon di atas tangga hidup..bersamaan ada bayangan melintas
di tangga balkon atas,bayangan yang mirip sekali dengan bayangan orang
yang sedang berjalan menuju ruang depan ujung tangga.
,"bayangan apa itu?."pikir Ara.
Dengan langkah ketakutan Ara naik ke atas sambil memegang tangan
Rana,tangga demi tangga dia jalani dengan perasaan was was,"
dengan suara agak parau,Ara berteriak seadanya,sambil untuk
menenangkan batinku sendiri."Halo,siapa di atas?."tanya Ara.
pertanyaan ini tidak ada yang menjawab.
Dalam hitungan detik setelah Ara bersuara,tiba tiba terdengar suara
rintihan lagi yang lebih keras.Tak lama setelah itu terdengar lagi
suara tangis perempuan.Tangis itu mulanya lamat lamat tapi lama
kelamaan semakin kencang."halo,siapa di dalam ruangan
ini?."desaknya,dengan jantung yang detaknya mulai menjadi cepat.Rasa
takut mulai bergerinjang dalam otaknya,juga rasa mirip mendengar
tangis,mulai bergelantung dalam relung hatinya.Suara tangis itu makin
mengeras,sementara pintu ruang tertutup rapat.Dengan sisa sisa
keberanian,Ara mengetuk pintu ruang dan bertanya lagi.
Tapi wanita di dalam tidak menjawab,hanya menangis dan menangis lagi.
Karena rasa takut makin menguat,maka Ara ambil langkah mundur ke
belakang dan menuruni tangga.
suara perempuan dari ruang atas makin mengeras dan keras sekali,karena
di desak rasa takut,Ara berbalik memeluk Rana erat.
,"maaf aku menganggu!."kata Ara dengan napas terengah engah.
,"ada apa ra?."kok wajah kamu pucat dan ketakutan?."pancing Rana
sambil menahan senyum.
,"kamu dengar khan rana,suara wanita menangis!."desis Ara.
,"ya,ya..aku dengar suara itu.Ayo mari kita lihat ke kamar atas!."ujar
Rana menarik tangan kiriku menuju anak tangga dan naik ke atas.Suara
itu memang keras,tangisnya memilukan batin,tangis seseorang yang
sedang menderita karena sesuatu hal."hati hati nduk,jangan
panik,jangan gugup dan kita harus tenang menghadapi kemungkinan apapun
yang terjadi nanti!."kata Rana membisiki telinga Ara.
Rana mengetuk pintu kamar yang kokoh dari kayu ulin itu.Karena tidak
ada yang membukakan sementara suara tangis makin keras.Rana mendorong
pintu dengan badannya.Tapi pintu itu tidak bisa terbuka
sedikitpun.Jangankan dapat terlepas dari kuncinya,bergerak
sedikitpun,tidak.
Rana memandang tajam pintu itu dengan tatapan yang tak pernah ku lihat
dari mata lembutnya.Beberapa saat kemudian suara itu
berhenti.Anehnya,pintu ruang yang tadinya terkunci rapat,tiba tiba
terbuka dengan sendirinya.Di dalam ruang itu,ternyata tidak ada sama
sekali manusia.Hanya onggokan piano tua yang sudah rusak bikinan abad
18 merk Bethoven dan Gramafon bikinan Austria abad 19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar